PERBINCANGAN ANAK MUDA DAN SEORANG ANAK
Aku melihat seorang anak pandai bermain pantuh. Di sore itu
dia begitu menikmatinya,aku yang duduk sendiri di unjung anjungan terpanggil
dengan pantun yang dia bawahkan. “Wahai anak muda di saat senja kan berakhir malam
kan datang dengan berjuta bintang yang di pandu oleh bulan menerangimu. Apa
yang kau renungkan…??? Kemarilah, nikmatilah hidup ini dengan tidak merenung
sesuatu yang membuatmu sedih.”
Anak muda itu datang menghampirinya dan sebuah salam dengan
wajab yang ceria menyapaku. Ku bals salamnya dan awal dari perbincangan kitapun
di mulai. Pertayaan mulai dia mulai dan aku pun mendengar apa yang dia tanyakan
padaku. Wahai anak muda “apa yang akan
kau lakukan jika kekasihmu atau pacar menyuruhmu membelikannya boneka..???” jawabku
dengan nada yang tenang adik ketika, kekasih atau pacar memintaku membelikan
boneka maka aku akan membelikannya. Adik itu tersenyum padaku dan aku bertanya
kepadanya kenapa kau tersenyum ..??? aku tersenyum karena kau begitu memperhatikannya
sampai apa yang dia minta kau membelinya rupanya itu yang membuatmu tersenyum
ya adik. Sampai malam menunjukan waktu 20:00 WITA perbincangan kita masih
berlanjut. Aku katakana kepada adik itu tunggu sebentar aku pergi belikan
minuman dan beberapa cemilan untuk menemani perbincangan kita.
Aku pun pergi ke penjual asongan di emperen jalan dan
membelikan 2 botol minum dan beberapa cemilan serta rokok. Kembalilah aku dari
warung dan anak kecil itu menunggu dan ketika saya muncul dia melambaikan
tangannya kepadaku. Aku memberikan menuman padanya dia terima sambil tersenyum
lagi. Kita pun mulai perbincangan kembali. Aku bertanya kepadanya
berapa umurmu…??? Saya sekarang berumur 12 tahun dan lusa
umurku menjadi 13 tahun
owh,berarti kamu sekaarang sudah SMP ya..??? iya sy sekarang
sudah SMP.
Apa yang kau lakukan disini..?? saya mencari uang sekolah
dengan bersyair dan beryanyi.
Perbincangan kita semakin asyik sampai kita tertawa bersama.
Dia diam lagi setelah tertawa,,,, kenapa kau diam ..?? saya dia karena ada yang
ingin saya tanyakan kepada kakak.
Emangnya apa yang ingin kau tanyakan kepadaku, aku ingin
bertanya “ apa yang akan kakak lakukan
ketika orang yang kakak kagumi dan agungkan meminta kakak untuk menusuk diri
kakak,apa yang akan kakak lakukan…??? “ saya pun tersenyum dan mengatakan
kepada adik itu apakah pertayaan ini sama dengan pertayaan kamu yang
sebelumnya…??? (adik) iya sama. Diam, menarik nafas sejenak mulai menjawab
pertayaan adik itu. Jika seperti itu maka saya akan menusuk diriku sesuai
dengan apa yang di katakannya. Dia pun bertanya kenapa ..??? karena dia adalah
orang yang saya kagumi dan agungkan. Apalagi dia adalah sosk yang menjadi
contoh dalam menjalani kehidupan ini.
Saya bertanya kepada kenapa kamu bertanya seperti itu..???
dia dtidak segan-segan menjawabnya karena jarang orang akan melakukan seperti
itu karena takut akan kematian. Saya pun kagum dengan adik ini. Saya berkata
kepadanya wahai adik aku punya sebuah cerita. Cerita yang jarang di tahu oleh
banyak orang tapi namanya tidak asing bagi kita dan semua orang. Apa yang ingin
kakak ceritakan sepetinya menarik ya kakak,,iya sangat menarik adik. Saya mulai
mencerikan kisah kehidupan Ali dan Fatimah. Awalnya dia tidak terlalu memahami
apa maksud dari cerita saya itu. Lihatlah di kehidupan mereka mereka hidup
begitu sederhana tidak mengeluh tidak pula takut akan kematian karena mereka
takut tergiur dengan kenikmatan dunia. Seperti halnya yang tadi di pertayaankan
oleh adik tentang menusuk diri tadi dan saya bertanya kepada adik dan adik dengan
tegas menjawab bahwa tak semua orang mau melakukannya karena takut akan
kematian. Itulah kenapa mereka takut melakukannya karena mereka sudah tergiur
dengan kenikmatan di dunia ini,merasa nyaman dengan yang ada di dunia ini.
Sedangkan mereka tidak menyedari bahwa sediap berlalunya waktu selalu ada
kematian yang menghantui mereka sebaliknnya saya dan kamu. Adik kecil itu mulai mengerti dengan cerita
tentang kehidupan Ali dan Fatimah tadi.
Lalu saya pun tersenyum kepadanya itulah dik… kita harus tahu bahwa dunia ini
hanyalah terminal sementara untuk kita mencapai tujuan. Jadi lakukanlah apa
yang perlu kamu lakukan untuk mencapai tujuanmu. Waktu semakin larut dan
sekarang sudah jam 22:15 WITA,saya katakana kepada adik itu untuk berpaling kembali ke tempat
istirahatku. Dia menahanku sebentar kakak, ada sebuah lagu yang ingin saya
nyayikan kepada kakak tapi kakak juga harus ikut menyayikan bersama saya. Lagu
apa yang ingin kau nyayikan kepada saya, lagunya “ D’MASIV – jangan menyerah “
kita pun menyanyikan lagu tersebut dan menghibur orang-orang yang ada di
sekitar kita. Setelah menyanyikan lagu itu saya pun balik dan pamit kepada adik
itu. Salam saya pamit dulu semoga di lain waktu kita bertemu lagi…
Makassar,28 maret 2016
Makassar,28 maret 2016
By : ismanto Dinopawe (AL EX)
Komentar