Saat Hujan Turun



Saat  Hujan  Turun
“sebuah kisah cinta yang tumbuh dari sebuah pertemuan”

1
Sebuah warung kecil yang berada di samping jalan menjajahkan aneka minum dan aneka gorengan aku berteduh ketika hujan turun membasahi bumi. Hujan yang turun begitu deras dan saya yang berteduh di warung tersebut mencari tempat duduk. Kutemukan tempat duduk yang berada di samping jendela agar bias menikmati pemandangan air hujan yang turun. Setelah menemukan tempat duduk aku pun mulai memesan segelas kopi dan gorengan. Si penjaga warung itu membawahkannya kepadaku yang berada di samping jendela. Terima kasih bu… ujar saya sambil tersenyum kepadanya.

2
Beberapa jam kemudian hujan masih belum berhenti,saya dengan  sabar menunggu hujan redah. Tiba-tiba dari seberang jalan datang seseorang mengunakan payung menghapiri warung tempat saya berteduh. Dia masuk ke dalam warung dan mulai mencari tempat duduk. Seketika dia datang duduk tepat di depanku dan menyapaku boleh saya duduk di disini. Saya dengan senyum mengatakan silakan.

3
Dia memanggil penjaga warung dan memesan segelas kopi. Sambil menunggu datang pesanannya dia menyapaku. Hey bro,,,,apa yang yang kau pandang di luar jendela itu. saya yang hanya memandang keluar melihat hujan yang turun membasi tanah ujar saya kepadanya. Setelah menunggu datang penjaga membawa pesanannya segelas kopi. Terdengar bunyi petir yang kuat membuat saya terkejut dan teriakan di depanku seakan mau membunuhku dengan suara yang keras teryata orang yang berada di depanku panik karena bunyi petir.

4
Saya menyapu dadaku sambil berdoa seakan berbisik kepada hati. Dia yang ketakutan karena kejadian tadi diam dan tak berbicara seperti saat dia tiba tadi. Saya memulai percakan denganya untuk menghibur dia agar tidak mengingat kejadian tadi.
Pecakapan yang di awali dengan pengenalan singkat dan sampai pada tahap perkuliah da nasal kampungnya. Setelah berbincang tentang itu kita mulai akrab. Dia atau sebut saja Lhia adalah mahasiswa kesehatan di universitas negeri sedangkan saya adalah Rio mahasiswa teknik di universitas swasta. Lhia adalah mahasiswa kesehatan, selain akademik yang di pelajari, lhia juga sering mengikuti kegiatan di masjid seperti LDK atau LDM yang ada di kampus.

5
Warung yang menjadi tempat pertama kali kita bertemu. Sebelum kita berpisah karena lhia ingin bergegas pergi ke kampusnya aku erkata kepadanya ada sesuatu yang bias membuat saya menghubungimu. Dia menuliskan nomor di uang kertas seperti sebuah film saja yang dimana seorang perempuan menuliskan nomornya di uang kertas dan memberikan kepada laki-laki yang mengantarnya sebagai imbalan atau ongkos naik taksi. Lhia pun pamit dan keluar dari warung sambil melambaikan tangannya.

6
Berselang beberapa hari aku memcoba menghubungi tapi cuam miscall doing. Beberapa menit kemudian bunyi nada smsku ketika di buka rupanya sms dari lhia dengan kalimat Tanya “ salam,siapa ini..??? ” saya pun membalas smsnya ini saya rio.
Lhia : owh, rhio kenapa…???
Rio : aku hanya mencoba menghubungimu saja lhia.
Lhia : saya kira ada yang ingin di sampaikan.
Rio : ada lhia yang ingin saya sampai
Lhia : apa yang ingin kamu sampaikan..???
Rio : gimana kabarmu…???
ayo kita berbincanag lagi seperti yang di warung waktu itu lhia.
Lhia : Alhamdulillah baik, kapan mau keteemu rhio..?? Akhir-akhir ini saya sibuk.
Rio : dari kamu saja lhia kapan nanti saya sesuaikan dengan jadwal saya.
Lhia : ok nanti saya kabar.
Rhio : ok lhia , salam
Lhia : wassalam.
Perbincangan pun selesai dan rio pun melanjutkan aktivitas dengan belajar menggambar di AUTOCAD bersam dengan kelompok belajarnya. Dan lhia sementara mengerjakan proposalnya. Lhia adalah mahasiswa kesehatan angkatan 2011 dan rhio adalah mahasiswa teknik angkatan 2011.

7
 Satu bulan telah berlalu rio dan lhia tidak pernah berkomunikasi. Sebuah acara seminar yang diadakan oleh salah satu perusahan mengenai latihan jurnalistik dan karya tulis cerpen. Rio ketika mendengar dari salah satu teman belajarnya mengenai seminar itu tertarik untuk mengikutinya. Dai bertanya kepada temannya di mana tempat pendaftaran. Temannya menunjukan situsnya lalu rio pun mendaftar dan mendapatkan nomor peserta. Kegiatan seminarnya akan di mulai 5 hari dari waktu pendaftaran rio. Menunggu beberapa hari rio mencoba menghubungi nomor lhia tapi nomor itu sudah tidak aktif lagi.
8
Waktu seminarmu tiba, Rio bergegas pergi ke tempat berlangsungnya seminar. Seperti biasa saya mencari tempat duduk yang dekat jendela ketika menemukan tempat duduk langsung saya duduk dan persiapan alat tulisku. Sambil menunggu kegiatan seminar saya mendengarkan lagu di handphoneku sambil memandang di luar jendela. Tiba-tiba ada yang datang dan dudk di sampingku tapi aku diam saja dan tidak menoleh ke orang itu. setelah acaranya mulai saya pun mematikan lagunya dan memandang kedepan melihat pembicaranya. Dan pembicaranya adalah salah satu sastrawan yang tren di masaku sekarang. Datang panitia kegiatan membagikan sebuah kantong yang berisikan makanan,Koran,buku serta pena. Saya mengikuti acara itu sampai selesai dan mulai bergegas untuk pulang ke kosku.

9
Saat dalam perjalan keluar ruangan aku mendengar suara yang memanggilku. Saya berhenti dan menoleh ke belakang dan orang yang memanggil namaku ternyata adalah lhia perempuan yang saya temui di warung pinggir jalan ketika saat itu lagi hujan. Lhia datang menghapiriku dan bertanya gimana seminarnya apakah menarik. Iya sangat menarik dan membuat sayaterinspirasi untuk menulis. Sudah lama kita tidak ketemu ya Rio “ iya” karean sibuk dengan kesibukannya masing lhia. Setelah dari sini kamu mau balik ya ujar Lhia kepada saya.
“iya”
gimana kalau kita singga di café sambil menikmati serta mencicipi secangkir kopi. Ya sudah kamu saja yang tentukan tempatnya : “kata Rio
kalau gitu kita ketempat pertama kita bertemu saja rio. Warung pinggiran jalan jam segini masih buka biasanya sampai malam warung itu buka rio. “ Lhia
Kalau gitu ayo kita kesana,sama siapa kamu kesini…? : rio
Lhia : saya sendiri
Rio : pakai apa ke sini lhia..?
Lhia : naik angkot
Rio ; kalau gitu pulang sama saya saja ada motor saya bawah lhia. Mau..??
Lhia : baiklah..!!!

10
Berangkalah Rio dan Lhia ke warung pinggiran setelah sampai disana mereka langsung duduk di tempat duduk yang masih kosong. Datang si penjaga dengan membawah daftar menu. Silakan di pesan saya dan lhia memesan minum yang sama secangkir kopi. Perbincangan kita pun mulai banyak cerita yang lhia ceritakan kepadaku mulai dari kesibukan dia dengan propsalnya dan lembaga yang dia ikuti. Saya pun menjadi pendengar sejati saat itu. sambil menunggu pesan kita,datanglah si penjaga dengan membawahkan pesana kita silakan menimati ujar si penjaga iya makasih.
Saya mulai meyeduh secangkir kopiku dan sebaliknya lhia juga. Setelah meyeduh kopi lhia mulai bertanya kepadaku. Rio ada yang ingin saya tanyakan kepadamu, apa yang ingin kau Tanyakan lhia.
Lhia : apa yang akan kamu lakukan jika kamu ada seorang wanita mengajakmu untuk ta’aruf….???
Rio : meyeduh kopinya dan mulai berkata saya tidak bisa untuk itu.
Lhia : kenapa kamu tidak bias…???
Rio : karena itu sama saja dengan pacaran dan ajaranku menolak itu
Rio : jika ada perempuan yang ajak saya untuk menikah maka saya akan siap.
Tapi sebelum itu saya akan jelaskan kepadanya sebelum memulainya.
Lhia : ajari apa kepadanya…??
Rio ; ajari dia tentang apa itu menikah dan perbedaan menikah dengan ta’aruf atau pacaran
Rio : tapi kenapa tiba-tiba kamu bertanya seperti itu lhia…?
Lhia : terseyum saja… J

Perbincangan itu pun berhenti dengan tersenyumnya lhia kepada rio. Lhia di antar rio pulang ke rumahnya dan rio kembali ke kosnya. Ketika rio sampai di depan kos telpon genggamnya berbunyi. Sebuah panggilan masuk dengan nomor yang tidak ada nama kontak rio mengangkatnya. Teryata sebuah panggilan dari lhia dengan nomor barunya, ini saya lhia…rio
Owh ada apa lhia..???
Kita masih ingat tentang pertanyaanku di warung tadi rio..??
Iya kenapa dengan pertanyaanmu lhia..??
Perempuan yang yang di pertayaan itu adalah aku. Aku ingin jalan denganmu rio. Ingin menjalani sebuah hubungan yang tidak di larang oleh agama.
Tapi saya takut untuk mengatakannya kepadamu rio.
Kalau begitu besok kita ketemu lagi dan saya akan menjelaskan kepadamu sebelum kita menjalani sebuah hubungan lhia. Iya rio jam berapa kita ketemu  nanti saya kabari kamu lhia.

11
Keesokan harinya rio menghubungi lhia untuk ketemu di warung jam 2 siang.  Jam 2 pun tiba, rio mulai pergi warung tempat mereka janjian ketika sampai di depan warung teryata sudah ada lhia disana dan menunggu di sebuah tempat duduk dekat jendela sambil memandang ke luar. Saya pun masuk dan datang menghampirinya dari kapan kamu di sini lhia…? “ dari jam 01 : 30 rio. Lhia”. Rio memanggil si penjaga dan berkata kepada si penjaga seperti biasa 2 cangkir kopi. Sambil menunggu rhio mulai cerita setelah menjelaskan tentang menikah dan ta’aruf kepada lhia. Rhio pun mulai tenang dan lhia mulai percakapannya lagi setelah jeda beberapa saat karena terdiamnya lhia setelah mengetahuinya. Lalu apa yang akan terjadi jika saya menikah denganmu .? ujar lhia (“ semua yang di jelaskan oleh rio adalah menikah sesuai dengan apa yang rio yakini menjadi pedoman dalam hidup rio.”)
Jika kita melakukannya semuanya keputusan di kembaliken kepada perempuan mulai dari syaratnya seorang laki-laki hanya menjawab iya. Mereka mumalai pernikah dengan saksinya adalah apa yang di yakini oleh rio. Rio pun menerinya dengan ketetapan yang di tentukan lhia. Mereka pun menjalani sebuah hubungan suci dengan keyakinan mereka. Rio pun mengajak lhia untuk ikut pembelajaran di tempat rio sering belajar untuk mendalami lagi pengetahuan lhia. Sampai pada saat yang di tentukan rio dan lhia menjadi keluarga yang sakinah mawahda warahman.  


“ Berawal dari sebuah pertemuan singkat di sebuah warung pinggir jalan dan berakhir dengan suatu rumah tangga yang di bagun bersama. “


 Ismanto Diopaawe lahir di ambon,21 september 1991

Komentar

Postingan Populer